Rabu, 06 Juni 2012

Istilah Kedokteran Dalam Kehamilan


Inilah beberapa istilah kedokteran berkaitan dengan kehamilan dan persalinan yang sering diucapkan dokter oleh kandungan.
  • CTG atau Cardiotocography: Tes untuk menilai keadaan janin melalui perubahan denyut janin karena suplai makanan atau oksigen terganggu.
  • IUGR atau PJT: Intra Uterine Growth Restriction atau Pertumbuhan Janin Terhambat adalah kondisi yang menunjukkan adanya gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin.
  • ANC atau Antenatal Care: Pemeriksaan kehamilan.
  • KPD atau Ketuban Pecah Dini: Keadaan di mana cairan ketuban pecah sebelum waktunya.
  • Sectio atau Sectio Caesarea atau Caesar: Pembedahan atau tindakan operasi yang dilakukan untuk membantu dokter mengeluarkan janin dari dalam perut ibu melalui sayatan pada perut ibu. Tindakan ini dapat dilakukan karena memang direncanakan atau merupakan tindakan darurat.
  • Palpasi Abdomen: Pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak janin di dalam rahim untuk menentukan rencana persalinan.
  • Perkiraan Tinggi Fundus Uteri: Suatu cara untuk menentukan usia kehamilan dengan memperkiraan tinggi fundus uteri. Fundus uteri itu sendiri adalah puncak tinggi rahim. Perkiraan dilakukan dengan menghitung tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur caliper, pita ukur, atau metode lainnya.
  • Emesis gravidarum: Mual dan muntah yang kerap dialami ibu hamil selama masa kehamilan. (me)

Penyebab janin sungsang

Di trimester ketiga, normalnya kepala janin ada di posisi terendah dekat panggul dan siap memasuki jalan lahir. Kalau posisinya salah, bisa disebut sungsang. Ini sebabnya.
  • Rahim sangat elastis. Biasanya terjadi pada ibu yang pernah melahirkan. Karena rahim elastis, janin berpeluang besar berputar hingga minggu ke-37.
  • Bobot janin rendah, akibatnya janin bebas bergerak. Di usia kehamilan 28-34 minggu, tubuh janin makin membesar sehingga tidak lagi bebas bergerak. Pada usia ini, umumnya ia sudah menetap di satu posisi. Jika posisinya salah, bisa disebut sungsang.
  • Hamil kembar. Memperebutkan tempat sudah pasti terjadi bila dalam satu rahim ada lebih dari satu janin. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga bagian tubuhnya yang paling besar ada di bagian bawah rahim.
  • Sempitnya ruang panggul, mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.
  • Hidramnion (kembar air). Volume air ketuban melebihi normal. Janin jadi lebih leluasa bergerak meski sudah memasuki trimester ketiga.
  • Plasenta previa, posisi plasenta menutupi jalan lahir dan mengurangi luas ruangan di dalam rahim. Akibatnya janin berusaha mencari tempat yang lebih luas, misalnya di atas rahim.
  • Kelainan bawaan, misalnya jika bagian bawah rahim lebih besar dari bagian atas, janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.  

Uniknya Gerakan Janin


Antara minggu ke-18 sampai ke-22, Bunda akan dibuat takjub merasakan gerakan janin pertamakalinya. Janin umumnya bergerak normal minimal 10 kali sehari atau 1 kali dalam 1 jam. Ia akan lebih aktif di malam hari karena pengaruh hormon dalam tubuh ibu yg juga aktif di malam hari. Kelincahan geraknya juga berbeda satu sama lain, jadi tidak perlu membandingkan gerakan janin Anda dengan janin ibu lainnya ya. Inilah uniknya gerak-gerik janin yang perlu Anda tahu:

  • Mengulet. Pagi hari sebelum bangkit, Anda biasa mengulet di tempat tidur? Janin juga melakukannya. Dia juga merasa pegal setelah beberapa jam tidur. Gerakan meregangkan otot tubuh itu dilakukan beberapa kali dalam sehari. Janin mengulet di pagi hari bisa membangunkan Anda yang masih tidur lho! Aksinya makin terasa jika Anda berbaring telentang.  
  • Olahraga. Luruskan kaki kanan ke depan, lalu kaki kiri! Luruskan tangan kanan ke depan, ganti tangan kiri. Itulah gerakan olahraga janin. Anda merasakannya sebagai gerakan menendang dan menyikut, padahal di dalam rahim janin tengah melatih otot tubuhnya untuk berkembang.
  • Mengisap Jempol. Tidak hanya dilakukan bayi atau balita, janin juga bisa! Umumnya jempol masuk ke mulut janin saat Anda menikmati makanan lezat. Janin menunggu turunnya zat-zat gizi di makanan itu sampai ke aliran darahnya melalui plasenta. Unik, tapi itu fakta!
  • Berputar. Saat Anda bekerja, janin tidak mau kalah. Ia sibuk menggerakkan kedua tangan. Apalagi bila ia menganggap tali pusat yang menghubungkan janin dengan Anda adalah benda menarik. Janin akan memutar-mutar tali pusat dan menggunakannya untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain.
  • Mengetuk, tok ..tok! Biasanya muncul bila Anda mengetuk janin lebih dahulu. Janin usia 24 minggu bisa merespon karena sistem saraf pusat di seluruh tubuh sudah berkembang sehingga bisa merasakan usapan tangan Anda saat memegang perut sambil sedikit menekan. Bila janin membalas ketukan Anda, tandanya ia tahu Anda menyapa.
  • Menggelitik. Saat Anda ingin beristirahat atau tidur, janin kadang belum lelah sehingga masih ingin bermain di cairan hangat ketuban. Gerakan yang Anda rasakan adalah ia menggelitik tulang rusuk. Maksudnya meminta respon agar Anda membelai dan mengusap tubuhnya dari luar sampai ia tertidur.
  • 'Hormat'. Cuaca di luar hangat, Anda pun ingin menikmatinya dengan berjemur. Tapi tidak demikian dengan janin. Biasanya ia akan melakukan aksi 'hormat' atau lebih tepatnya menutup mata dan kepala karena silau melihat cahaya yang tembus ke dalam perut.

Berat Janin Terlalu Kecil


Di usia kehamilan 28 minggu, berat rata-rata janin normal adalah 1000 gram. Sebulan kemudian minimal menjadi 1800 gram. Jika lebih rendah dari angka itu makan dikatakan pertumbuhan janin terhambat.

Apa penyebabnya? Pertumbuhan janin terhambat (PJT) atau  Intrauterine Growth Retardation (IUGR) ini bisa disebabkan beberapa faktor.
*Faktor plasenta. Misalnya, pada penderita sindrom anti-fosfolipid yang banyak terjadi pembekuan darah di bawah plasenta, akan menyebbakan ganggan suplai darah dari ibu ke janin.
*Faktor ibu.
  • Mengidap penyakit yang berkaitan dengan sistem pembuluh darah, seperti gagal ginjal kronis, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Mengidap anemia atau kekurangan sel darah merah yang berperan penting membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk janin.
  • Merokok, minimal 10 batang sehari. Nikotin rokok yang masuk ke dalam darah ibu dapat menghambat supali oksigen ke janin.
  • Minum minuman beralkohol, walaupun hanya 4 gelas sehari. Bahkan bisa terjadi masalah yang lebih serius fetal alcohol syndrome.
*Faktor janin. Misalnya, janin kembar, ada kelainan bawaan, kelainan kromosom, atau penyakit yang disebabkan infeksi virus atau bakteri, seperti toksoplasma dan sitomegalovirus.

Tindakan dokter. Calon ibu disarankan menjalani pemeriksaan yang lebih teliti. Antara lain, USG, fetal cardiotocography (CTG) untuk menilai kesejahteraan janin berdasarkan pola denyut jantung janin yang dihubungkan dengan tonus (tegangan otot) rahim ibu, dan USG Doppler untuk menilai arus darah dari tali pusat ke janin.

Harus bedrest. Selain menjalani pemeriksaan yang lebih teliti, termasuk menghitung gerakan janin, calon ibu juga harus memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik (terutama protein dan kalori), berhenti merokok dan minum minuman beralkohol, serta banyak istirahat bahkan istrirahat total (bedrest).

Harus Caesar? Doketer selalu memperhitungkan risiko sekecil mungkin baik bagi bayi maupun ibu. Dengan demikian, risiko terbesar dari janin yang mengalami PJT, yakni meninggal sebelum lahir (stillbirth) dapat dihindari. Jika janin terpaks aharus dikeluarkan sebelum waktunya (kurang dari 37 minggu), dokter akan memberikan obat-obatan untuk mematangkan paru-paru janin. Dokter biasanya akan mengupayakan lehairan normal. Namun, jika kondisi janin gawat, misalnya mengalami kekurangan oksigen dokter akanmelakukan bedah Caesar.

Mengenal Plasenta Bayi

Bayi akan lahir bersama “saudara kembar”nya yang selama 9 bulan lebih menopang kehidupan dan menemaninya dengan setia. “Kembaran” itu plasenta alias ari-ari. Apa dan siapa dia?
  • Plasenta terbentuk sejak usia kehamilan Anda memasuki minggu pertama.
  • Diameter  15-20 cm, berat sekitar 0,5 kg berbentuk seperti lempengan atau pancake.
  • Fungsi: mengantarkan zat gizi bagi proses tumbuh-kembang janin sejak minggu pertama samapai tiba saat lahir. Juga membantu membuang zat-zat sampah dari tubuh janin, seperti karbondioksida dan urine. Plasenta akan Anda keluarkan pada tahap 3 persalinan.
  • Mengandung sel induk darah tali pusat, saat ini popular untuk disimpan karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit bayi dan keluarganya, seperti penyakit kelainan darah dan beberapa jenis kanker.

Apa Itu Air Ketuban?

Selama kehamilan, bayi tumbuh di dalam kantong berisi cairan di dalam rahim. Kantong itu disebut sebagai kantung ketuban, yang isinya cairan berwarna keruh.

Cairan ketuban memiliki beberapa fungsi utama, yakni melindungi bayi dari tekanan dan pukulan, melindungi dari infeksi, memberi makan bayi dan membantu perkembangan sistem paru-paru dan pencernaan, serta menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat. Hal ini pula yang memungkinkan bayi untuk bisa bebas bergerak, menendang dan jungkir balik.

Cairan ketuban mulai mengisi kantung ketuban, sekitar dua minggu setelah pembuahan. Awalnya hanyalah air, namun stelah 12 minggu kehamilan, cairan penuh dengan kandungan zat gizi seperti karbohidarat dan protein.
Saat bayi tumbuh, cairan ketuban juga meningkat dan mencapai tingkat maksimum, terjadi pada sekitar 39 minggu kehamilan. Seorang wanita hamil, membawa hampir dua liter cairan ketuban.

Sepanjang kehamilan, bayi akan menelan cairan ketuban, dan akan mengeluarkannya kembali sebagai urine. Cairan ketuban, juga dihirup oleh bayi untuk membantu paru-parunya tumbuh berkembang. Karena mengandung sel-sel janin, cairan ketuban dapat diambil sebagai sampel untuk mengetahui kondisi medis janin, termasuk kemungkinan adanya down sindrom. Prosedur pemeriksaan air ketuban ini disebut sebagai amniosentesis.

Terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban, dapat menjadi tanda adanya masalah pada janin atau plasenta.

Hindari 3 Pemicu Keguguran

Penyebab pasti terjadinya keguguran, hingga saat ini masih menjadi misteri yang belum terungkap. Namun, sudah berhasil diketahui adanya 3 faktor yang menjadi pemicu terjadinya keguguran, yakni:
  • Kelainan pada janin, yang disebabkan kelainan kromosom. Hal ini dikemukakan oleh Gilbert G. Hass Jr, MD, pakar endokrinologi reproduksi dari University of Oklahoma Health Science Center, Amerika Serikat. Kelainan kromosom ini terjadi pada saat proses fertilisasi berlangsung. Akibatnya, hasil pembuahan (embrio) yang terbentuk cacat dan terkena seleksi alam, yakni terbuang dan keluar dalam bentuk keguguran.
  • Kelainan pada ibu. Dalam hal ini banyak faktor pemicunya. Misalnya, kelainan pada sistem hormon ibu, kelainan pada sistem kekebalan tubuh (imun), infeksi menahun yang diderita ibu, dan penyakit berat yang diderita ibu, seperti diabetes, hipertensi menahun, dan gangguan pada fungsi ginjal.
  • Kelainan pada rahim. Kelainan yang paling sering terjadi adalah adanya mioma (tumor jaringan otot) yang bisa mengganggu pertumbuhan embrio. Kelainan rahim yang lain adalah rahim terlalu lemah, sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan pada rahim seperti ini biasanya hanya mampu bertahan sampai akhir semester pertama saja, dan kemudian janin akan keluar.