Kamis, 31 Mei 2012

Sperma Picu Persalinan?

Ada opini yang beredar bahwa sperma suami yang keluar ketika berhubungan intim dengan istrinya yang hamil, akan “mematangkan” kondisi jalan lahir, sehingga memicu persalinan dini. Benarkah?  
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada sperma, memang ada hormon prostaglandin yang dapat memicu kontraksi. Namun, pada umumnya jumlah hormon prostaglandin dalam sperma tidak cukup banyak untuk sampai menyebabkan terjadinya kontraksi, apalagi persalinan.

Lalu, bagaimana dengan pasangan yang justru ingin melakukan hubungan intim itu saat menjelang persalinan agar si kecil cepat lahir? Pembuktian ilmiah tentang hal ini sampai sekarang tidak ada. Sebab, tidak semua orang yang melakukan hubungan intim mengalami hal itu. Memang ada ibu hamil yang kebetulan melahirkan setelah berhubungan intim pada usia kehamilan cukup bulan. Namun, penyebabnya bukan dipicu oleh sperma sang suami, tetapi memang sudah waktunya bersalin saja.

Tidak ada alasan lagi ‘kan untuk “puasa” berhubungan seks saat istri hamil? Intinya, selama kehamilan normal, serta calon bunda dan calon ayah juga dalam kondisi sehat, maka hubungan seks tak perlu dikhawatirkan.

Saran Makanan Bagi Ibu Hamil


Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi apa yang dilahap oleh sang ibu. Tiap usia perkembangan janin, ada zat gizi tertentu yang dibutuhkan. Jadi, makanan apa yang disarankan dan dihindari ibu hamil saat trimester pertama? Mari kita simak yang berikut ini.

Pentingnya gizi seimbang. Pada trimester pertama ini, selain perlu protein, lemak dan karbohidrat, seorang ibu hamil juga perlu vitamin dan mineral. Zat-zat ini sangat dibutuhkan untuk melancarkan metabolisma (proses perubahan makanan untuk bisa digunakan oleh tubuh). Misalnya saja, vitamin B kompleks, zat besi (F3) dan Seng diperlukan tubuh agar dapat memanfaatkan protein sebagai zat pembangun sel-sel tubuh.

Karena trimester pertama adalah masa kritis terjadinya pembentukan sistem saraf, jantung, otak dan organ-organ reproduksi janin, selain mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, calon ibu juga perlu mengonsumsi zat gizi berikut:

Asam folat. Adalah salah satu vitamin dalam kelompok vitamin B untuk proses perkembangan janin. Juga sebagai pencegah cacat bawaan pada janin seperti tulang belakang tidak menutup dan bisa menyebabkan kelumpuhan. Selain itu juga mencegah kelainan seperti tidak berfungsinya kandung kemih, pengontrol buang air besar atau cacat pada langit-langit mulut. Asam folat banyak ditemui pada:
  • Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli. - Buah segar seperti pisang, alpukat atau jeruk.
  • Asparagus, bit merah, kacang kedelai, tempe, serelia (seperti beras atau gandum), hati serta jamur.
     
Vitamin C. Vitamin ini berperan membentuk kolagen (senyawa protein pada tulang) interseluler dan kulit. Juga ikut andil besar dalam penyembuhan luka serta daya tahan tubuh terhadap infeksi. Banyak terdapat pada:
  • Buah-buahan segar: jeruk, kiwi, pepaya, tomat, paprika kuning, merah dan hijau
  • Sayuran segar seperti bayam dan brokoli
     
Vitamin D. Berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfor dalam tubuh. Vitamin D mampu memperbaiki penyerapan kalsium oleh alat pencernaan dan ikut mengendalikan pengeluaran dan keseimbangan mineral dalam darah. Banyak terdapat pada;
  • makanan sumber lemak seperti ikan mackerel, tuna dan salmo
  • minyak ikan, telur, susu full cream atau mentega
  • vitamin D dapat dibuat di kulit asal cukup kesempatan terpapar sinar matahari.
     
Vitamin B12. Berperan dalam menjaga sel agar berfungsi normal, terutama sel-sel saluran pencernaan, sistem urat saraf dan sumsum tulang belakang. Vitamin B12 banyak terdapat pada:
  • hasil ternak dan produk olahannya
  • produk fermentasi seperti tempe, tauco, kecap dan oncom
     
Lemak esensial. Lemak ini tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Melainkan harus diperoleh lewat makanan, diantaranya:
  • ikan terutama yang berlemak tiga kali semingg
  • lemak esensial pada minyak sayur, kacang-kacangan atau biji-bijian seperti biji bunga matahari dan wijen
     
Yang patut dihindari ibu hamil 
  • melupakan sarapan
  • makan tidak teratur
  • sarapan dengan gizi tak lengkap
  • makanan dengan pengawet
  • kembang gula, keripik kentang atau makanan dan minman tinggi kalori yang tak terlalu dibutuhkan.

Dunia Asam Folat


Tentu Anda sering mendengar kata asam folat, terutama bagi Anda yang sedang hamil. Sebenarnya apa sih asam folat itu? Mengapa kaum wanita terutama ibu hamil harus banyak mengonsumsi asam folat?

Apa sih asam folat itu? Asam folat adalah satu jenis vitamin B yang merupakan kunci perkembangan dan metabolisme sel. Folat merupakan kandungan alami dalam seluruh makanan, sementara folic acid adalah bentuk sintetisnya yang bisa Anda temukan dalam suplemen dan produk-produk yang sudah diperkaya.

Folat sebenarnya tergolong vitamin B yang larut dalam air dan cepat rusak bila terkena panas. Karena itu, dianjurkan tidak memasak bahan-bahan makanan yang mengandung asam folat terlalu lama atau menyeduhnya dengan air panas.

Fungsinya untuk tubuh. Bagi Anda yang sedang hamil atau berencana ingin hamil, mengonsumsi suplemen asam folat merupakan keharusan, karena pada masa kehamilan itu terjadi pertumbuhan sel-sel baru dan perawatannya. Asam folat juga dapat menurunkan risiko preeclampsia dan kelahiran prematur, serta mengurangi risiko cacat lahir hingga 50 – 70 persen.

Kekurangan asam folat juga bisa mengakibatkan anemia dan masalah-masalah lainnya. Kekurangan asam folat biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah pencernaan, ginjal, liver, atau mereka yang kecanduan alkohol.

Tidak hanya penting semasa hamil, asam folat juga bermanfaat untuk beberapa kondisi seperti, penyakit jantung, kanker, sindrom rasa lelah yang teramat sangat, alzheimer, dan depresi.

Sumber oke asam folat. Asam folat bisa Anda dapatkan dari makanan-makanan berikut:
  • Sayuran berhijau daun, seperti bayam, brokoli, dan kol.
  • Kacang kedelai, kacang kapri, dan tanamana kacang-kacangan lainnya.
  • Buah-buahan seperti lemon, pisang, dan melon.
  • Produk-produk yang sudah diperkaya, seperti pada roti, jus, dan sereal.

Sebenarnya, asam folat perlu diberikan sejak empat bulan sebelum kehamilan. Itu sebabnya mengapa kehamilan sebenarnya harus direncanakan dan dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

Dan untuk takarannya, Departemen Kesehatan AS, merekomendasikan semua wanita untuk mengonsumsi asam sebesar 400 mikrogram per hari. Sementara bagi Anda yang sedang hamil, tentu kebutuhannya lebih tinggi lagi, yaitu 600 mikrogram per hari. Apalagi bagi ibu yang pernah melahirkan bayi cacat, harus mengonsumsi asam folat minimal 1-4 miligram per hari atau 10 kali dosis normal.

Konsumsi asam folat yang berlebihan kurang lebih tidak memiliki risiko yang berarti, karena zat ini larut dalam air. Namun, jika konsumsi asam folat terlalu berlebihan dapat menimbulkan efek seperti mual, kembung, gas, dan insomnia.

Angela Wika C.K
- Redaksi Ayahbunda.co.id